ITS OKAY NOT TO BE OKAY!
ITS OKAY NOT TO BE OKAY
Sebagai manusia yang diberikan jiwa kompetitif kita selalu ingin mencapai titik tertinggi dalam hidup kita tapi terkadang kita sebagai manusia juga sering lupa bahwa kita adalah manusia yang dilengkapi segala kelebihan dan kekurangan yang diberikan dengan adil dari Tuhan.
Terkadang mencapai titik tertentu dan goal dalam hidup memang membanggakan hati tapi saat diri kita juga belum mencapai titik tertentu juga adalah suatu pencapaian yang baik dalam diri kita karena berani mencoba sampai berada di titik yang jauh juga merupakan sebuah pencapaian yang besar.
Menerima diri sendiri juga termasuk sebuah pencapaian jiwa dengan level atas karena kita sadari tidak semua orang bisa menerima diri mereka sendiri dan terus membandingkan diri mereka dengan orang lain sehingga mereka tidak bisa lagi meng-apresiasi citra diri mereka masing-masing.
Sebagai manusia yang hidup dengan lingkungan yang sering melakukan perbandingan membuat diri kita terkadang sulit untuk bisa menyadari betapa berharganya diri kita sendiri.
Saat membandingkan diri kita dengan orang lain rasanya membuat kita terhanyut dalam arus yang membuat diri kita kecil sekali padahal membandingkan diri kita yang baru mulai dengan perjalananan orang lain yang sudah berjalan lebih jauh sangatlah tidak etis dan tidak akurat.
Perasaan sedih, perasaan marah, kecewa adalah perasaan natural dari setiap manusia yang boleh dialami manusia yang menandakan mereka adalah manusia yang juga bisa merasakan berbagai jenis perasaan.
Penerimaan diri sendiri untuk bisa menerima kenyataan bahwa segala sesuatu tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan membutuhkan suatu energi dan kehangatan dari dalam jiwa untuk bisa mencintai diri sendiri.
Perjalanan untuk bisa menerima segala ketidaksempurnaan diri sendiri bisa dimulai dengan menghargai segala karya, ide, pemikiran diri sendiri yang juga layak untuk menjadi sesuatu yang bermakna dan berharga.
Mencintai jiwa dengan apa adanya adalah suatu level kebahagiaan manusia dari dalam diri sendiri yang paling atas karena dengan berdamai dan mencintai jiwa kita bisa memaksimalkan segala potensi yang kita miliki dan terus bersyukur sambil membangun sebuah fondasi hati yang lebih baik untuk mengukir suatu impian di masa depan.
Terkadang tidak semua masalah dapat kita mengerti sebagai manusia dan masalah seringkali dijadikan puzzle yang harus dipecahkan dan harus diselesaikan, puzzle tersebut tidak selalu harus merobohkan kita tapi membuat kita semakin pintar dalam mengontrol diri.
Jiwa dalam diri kita membutuhkan nutrisi yang alami dari dalam pikiran, hati melalui sebuah penerimaan diri sendiri yang terus dibangun sehingga suatu hari nanti merasakan bahagia dari dalam diri sendiri.
Bahagia adalah saat diri bisa menerima diri dan mencintai diri sepenuhnya dengan segala apa adanya tanpa lagi membandingkan diri dengan orang lain.
Bahagia adalah saat diri kita bisa mengampuni diri sendiri tanpa bukan lagi bergantung pada orang lain untuk dibahagiakan.
Bahagia adalah saat diri kita bisa memberikan 100% diri kita untuk meraih impian kita dan positif vibes memenuhi seluruh jiwa kita.
ITS OKAY NOT TO BE OKAY, BE HAPPY :)


Komentar
Posting Komentar